WARAS, wanita ini biasa disapa, mengaku tak sengaja, tiba-tiba geluti profesi perawat sekaligus perias jenazah di Budi Dharma, salah satu yayasan di Kota Pasuruan, yang bergerak di jasa pemulasaran orang meninggal.
Nenek yang tercatat sebagai warga Kelurahan Petamanan, Kota Pasuruan itu awalnya bertugas di bagian administrasi. Namun, pada tahun 1988, rekan kerjanya yang biasanya merawat jenazah meninggal. Masalahnya, rekan lainnya tak ada yang berani merawat jenazah.
“Akhirnya, ya saya yang disuruh menangani. Dan keterusan sampai sekarang,” ucap Waras.
Sebagai perawat orang meninggal, ia membantu memenuhi semua kebutuhan jenazah. Mulai dari memandikan, merias jenazah sebagus mungkin bak pengantin, kemudian memasukkan jenazah ke dalam peti.
‘Jika keluarga menghendaki untuk dikuburkan, maka, peti berisi jenazah itu dibawa pemakaman. Tetapi, ketika keluarga meminta untuk dikremasi, jenazah akan dibawa ke krematorium untuk kemudian abunya dibuang ke laut,” terangnya.
Selama menjalani profesi unik ini, Waras mengaku tidak pernah merasa mendapat “teror hantu”, seperti sebagian besar orang yakini. Namun, ada kejadian di luar nalar yang sering ia alami. Salah satu kejadian yang sering ia alami adalah suara laci yang seakan menandakan akan ada jenazah yang datang.
“Laci di lemari ini (sambil menunjuk lemari kabinet di sudut ruangan kantor) glodak, begitu,” menirukan suara tanda laci. (sumber : wartabromo.com)