Pasuruan (wartabromo.com) – Pemuda asal Kelurahan Randusari, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan ini meraup jutaan rupiah dari kerajinan kaligrafi. Bahkan, karyanya banyak diminati penggemar kaligrafi dari penjuru Indonesia.
Arif Budiono (25), ia merintis usahanya sejak tahun 2017 lalu. Ia belajar dengan melihat temannya sendiri yang suka mengukir. Dari situ, kemudian ia mencoba untuk mempraktekannya dan ternyata berhasil.
“Otodidak, mulai saya smp saya sudah belajar mengukir,” kata Budiono saat ditemui dirumahnya, Selasa (7/6/2022).
Sebelum melakukan teknik ukir di atas kayu jati, Arif sebelumnya membuat desain kaligrafi dari tangannya sendiri. Kelihaian tangannya menulis kaligrafi ia lakukan dengan kejelihan tingkat tinggi.
“Tergantung permintaan, kalau saya bisa desain sendiri, tulis sendiri kemudian di bentuk. Tapi jika pemesan ingin cari model, sendiri saya cari di internet,” katanya.
Kemudian, tangan terampilnya dalam mengukir huruf -huruf arab diatas kayu jati itu perlahan disulap menyerupai sebuah huruf arab dan menjadi tulisan arab yang memiliki arti.
Proses pengerjaannya pun dikerjakan dalam waktu satu hari bahkan hingga mingguan. Itupun tergantung tingkat kesulitan dari model kaligrafi maupun tingkat kesulitan seni ukirnya.
Sebelum fokus pada seni ukir kaligrafi, ia berkecimpung pada kerajinan dari limbah kayu yang disulap menjadi karya unik.
“Sebelumnya saya juga memanfaatkan limbah kayu yang dibuat menjadi beberapa hiasan dinding dan kerajinan lainnya,” tandasnya.
Untuk harga yang ditawarkan yakni mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Mulai dari Rp100 ribu – Rp 5 juta, tergantung tingkat kerumitan, ukuran dan bahan dasar yang digunakan.
“Satu bulan omsetnya bisa Rp10 juta lebih, tergantung pemesanannya,” ungkapnya.
Pasar kaligrafi yang i buat sudah merambah Nasional, seperti Sumatra, Kalimantan bahkan Nusa Tenggara Barat (NTB). Untuk di regional sudah mencakup Jember, Malang, Kediri, Gresik, Surabaya hingga Kediri. Selain pasar nasional, karya sudah sampai luar negeri seperi Korea.
Bahkan, bukan hanya orang muslim yang menjadi pembelinya. Menurutnya dulu ada orang non muslim yang membeli kaligrafinya. Katanya, kaligrafi tersebut hendak digunakan sebagai pajangan di rumahnya.
“Ada TKI yang pesan untuk majikannya di Korea,” tutupya. (don)
Videographer : Doni
Video Editor : Oedin