Pasuruan (WartaBromo.com) – Sejumlah pakar politik menilai sistem pemilihan umum (Pemilu) belum sepenuhnya ramah bagi pemuda.
Salah satu indikator adalah sistem politik itu sendiri. Dengan sistem pemilu yang membutuhkan biaya tinggi, anak muda dinilai sedikit memiliki kesempatan untuk menduduki lembaga-lembaga negara.
Di satu sisi, anggapan buruk kaum millenial terhadap politik sudah barang tentu melekat erat di kepala mereka. Hal ini tentu meredupkan semangat pemuda sebagai agen perubahan dan kontrol sosial-politik.
Berangkat dari persoalan itu, media online WartaBromo melalui Warmo Institute terus aktif membuka Forum Grup Diskusi (FGD) dan berbagi informasi kekinian seputar perkembangan zaman.